Sabtu, 05 Mei 2012

perekonomian indonesia


Strategi pembangunan Indonesia

Strategi kebutuhan pokok

Sasaran dari strategi kebutuhan pokok ini sendiri adalah  menanggulangi kemiskinan masayarakat . Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975 mengembangkan strategi kebutuhan pokok ini sendiri, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat terpeuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya., Dengan lapangan kerja sekarang di Indonesia yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk berakibat pada daya saing untuk mendapatkan kerja sulit. Hal ini dapat berakibat banyaknya pengangguran
, Meningkatkan pemenuhan kebutuhan pokok Memberikan kesejahteraan kepada petani, sehingga memakai produk dalam negeri dan membatasi impor agar Negara kita Indonesia dapat berkembang  ,Meningkatkan mutu barang mutu barang, meningkatkan mutu atau kualitas dari suatu barang itu sangat penting, karena kualitas menentukan kepercayaan konsumen terhadap suatu barang. Dan supaya masyarakat dapat menggunakan produk dalam negri, dan Maksimalkan pendidikan dan keterampilan, meningkatkan dan memaksimalkan pendidikan bagi masyarakat yang merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan sumber daya manusia, serta mengajarkan keterampilan bagi masyarakat luas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Melalui peningkatan laju pertumbuhan itu orang percaya bahwa prinsip trickle downeffect akan bekerja dengan baik sehingga tujuan pembangunan secara keseluruhan dapatdicapai. Namun karena tidaak bekerjanya trickle down effect, pemerataan pembangunanmenjadi pincang, pengganguran yang cukup besar khususnya di sektor tradisional.. Faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi Pembangunan yang berorientasipada penghapusan kemiskinan-kemiskinan pada dasarnya dilandasi keinginan,berdasarkan norma tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin dibatasi.. Dengan demikian faktor-faktor yangmempengaruhi diberlakukannya strategi pembangunan yang berorientasi pada pemerataan antar daerah adalah potensi anyar daerah yang berbeda, kebijaksanaanpenanaman modal yang berat sebelah (urban bias: penanaman modal hanya di sektoryang sangat menguntungkan, biasanya di daerah perkotaan), dan karena adanyaketimpangan antar daerah
pendekatan kebutuhan pokok untuk pembangunan menarik perhatian kalangan pejabat pemerintah, di samping kalangan yang sejak lama bersikap kritis terhadap pola pembangunan yang berlangsung hingga kini. pendekatan Kebutuhan Pokok pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan Negara yang sejahtera khususnya untuk Negara indoesia ini sendiri yang terbatas kemampuan dan persediaan sumber dayanya.
Strategi itu dianggap mengutamakan produksi barang konsumsi, dan bukan barang modal. Juga dianggap mengutamakan penggunaan teknologi padat karya yang dianggap usang dan bukan teknologi modern yang padat modal. Strategi kebutuhan pokok ini memang menekankan produksi serta distribusi barang konsumsi dan jasa kebutuhan pokok. Namun komposisi barang konsumsi dan barang modal yang dihasilkan begitu pula teknik produksi yang digunakan di sesuatu negara, akan tergantung pada kondisi khas yang terdapat di negara itu. Karena ini lebih tepat untuk mengatakan bahwa strategi K-P mengutamakan teknologi yang layak digunakan .Dengan begitu strategi K-P tidak berarti penggantian menyeluruh teknologi padat-modal dengan teknologi padatkarya. Di suatu negara berkembang mungkin ada kondisi, yang menyebabkan penggunaan beberapa teknologi padat modal bagaimanapun juga lebih efisien daripada teknologi padat karya. Dengan demikian yang diarah ialah kombinasi optimum dari teknologi padat modal dan padat karya. Ini akan ditentukan pula oleh pertimbangan efisiensi dan keuntungannya bagi masyarakat ,syarat yang sudah semestinya digunakan sebagai ukuran dalam penentuan investasi.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar