Selasa, 05 Mei 2015

toefl

Listening Section di iBT, CBT, dan PBT

Ada 3 bentuk TOEFL yang diselenggarakan, yaitu internet-based TOEFL (iBT), computer-based TOEFL (CBT), dan paper-based TOEFL (PBT). Masing-masing tes ini memiliki ciri dan jenis kecakapan (proficiency) yang berbeda. Angka yang diperoleh sebagai hasil tes juga berbeda. Tes TOEFL berbasis internet (iBT) terdiri atas empat sesi ujian, yaitu listening, writing, reading, dan speaking dengan nilai maksimum 120 dan berlangsung selama empat jam. TOEFL berbasis komputer (CBT), selama dua hingga 2,5 jam, menguji kemampuan listening, structure, reading, dan writing dengan rentang skor antara 0 sampai dengan 330. Sedangkan TOEFL berbasis kertas (PBT) terdiri atas tiga sesi ujian yaitu listening, structure, dan reading dengan rentang nilai dari 310 hingga 677 dan berlangsung selama dua hingga 2,5 jam. Namun demikian, ketiganya memiliki batas waktu berlaku yang sama, yaitu valid selama dua tahun terhitung sejak tanggal dilaksanakannya tes.

Listening, selain reading, merupakan satu kemampuan yang diuji di tiga bentuk TOEFL (iBT, CBT dan PBT). Berbeda dengan speaking, misalnya, yang tidak masuk dalam materi ujian di PBT, namun ada di iBT dan CBT. Ini mengindikasikan pentingnya listening sebagai kemampuan yang harus dikuasai peserta untuk seluruh bentuk ujian TOEFL.

Di sisi lain, listening termasuk materi ujian yang cukup menantang. Ketika berbincang-bincang dengan teman-teman yang ikut TOEFL, penulis mendapat informasi bahwa sesi listening adalah bagian TOEFL yang cukup sulit. Kesulitan ini dapat disebabkan peserta tes yang merasa kurang mampu menangkap isi pembicaraan atau karena suara dari alat audio yang kurang jelas. Ini yang membuat penulis tertarik untuk membahas topik sesi listening dalam TOEFL. Penulis berharap berbagai tips dalam artikel ini dapat membantu pembaca meningkatkan kecakapan listening dan menaikkan hasil TOEFL yang diikuti.

Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan dalam sesi listening tes TOEFL:
A.Sebelum Ujian
1. Kenali Bentuk Informasi
Tujuan dari tes listening adalah menguji kemampuan peserta dalam memproses informasi melalui peralatan audio. Peserta diperdengarkan rekaman percakapan dan lecture(ceramah), kemudian diberi pertanyaan tentang materi tersebut. Untuk menjawab pertanyaan dengan baik, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui model informasi yang diperdengarkan. Ini dapat membantu peserta berlatih mengakrabkan telinga dengan kata atau berbagai istilah yang akan ditanyakan.
 Dalam iBT, materi listening berbentuk lecturedan perbincangan santai. Peserta tes diperdengarkan dua hingga tiga percakapan dan empat sampai enam lecture. Masing-masing percakapan ataupun lectureberlangsung selama tiga hingga enam menit, diikuti dengan lima hingga enam buah pertanyaan. Waktu yang disediakan untuk menjawab seluruh pertanyaan adalah 20 hingga 30 menit.
 Sedangkan listening dalam PBT terdiri atas tiga bagian. Pada bagian pertama, peserta diperdengarkan 30 percakapan singkat. Masing-masing percakapan diikuti dengan satu pertanyaan, sehingga total pertanyaan pada tahap pertama berjumlah 30 buah. Pada tahap kedua, peserta diperdengarkan dua percakapan panjang. Setiap percakapan kemudian diikuti empat pertanyaan. Pada tahap ketiga, peserta diperdengarkan tiga lecture atau talks (perbincangan) di dalam kelas perkuliahan. Di akhir masing-masing lecture atau talks tersebut, peserta diberi empat buah pertanyaan.
2. Siapkan Materi
Setelah mengenal bentuk informasi dalam tes listening, langkah berikutnya adalah menyiapkan bahan untuk latihan. Calon peserta tes TOEFL harus banyak berlatih mendengarkan percakapan (conversation) dan lecture berbahasa Inggris.
 Conversation, baik yang berbentuk santai, singkat, ataupun panjang, biasanya berisi kata atau kalimat yang bersifat umum dan digunakan sehari-hari. Untuk latihan, calon peserta dapat memanfaatkan berbagai sumber percakapan berbahasa Inggris yang sifatnya santai seperti drama, film, opera, dan lain-lain. Disamping itu, sering mendengarkan lagu berbahasa Inggris yang dinyanyikan penutur asli juga sangat bermanfaat untuk mengakrabkan pendengaran dengan vocabularies (kosa kata) dan pronunciation (cara pengucapan) mereka.
 Lecture berisi hal-hal bersifat akademis dalam perkuliahan. Mengakrabkan telinga dengan istilah-istilah yang digunakan para professor atau dosen dalam menyampaikan lecture adalah sebuah cara yang efektif. Pamela J. Sharpe, dalam bukunya Barron’s TOEFL® iBT, menyarankan untuk mengikuti lecture dari berbagai bidang ilmu, mulai dari ilmu alam, ilmu sosial, humaniora, hingga sastra. Untuk latihan mendengarkan istilah-istilah dalam lecture, calon peserta tes dapat memanfaatkan acara-acara berbahasa Inggris di televisi, radio, internet, dan lain-lain yang berisi pengetahuan atau berita. Pilih siaran-siaran pelajaran, penemuan(discovery), BBC, atau sumber lain yang materinya berkaitan dengan topik-topik akademis. Selain itu, Anda juga disarankan mempelajari daftar kata (glossaries) yang biasa digunakan dalam percakapan para mahasiswa di kampus. Glossaries ini dapat ditemukan di kamus atau buku-buku TOEFL.
3. Latihan
Setelah materi latihan siap, siapkan pula alat tulis dan kertas. Cari tempat tenang dan nyaman serta terhindar dari segala hal yang dapat mengganggu konsentrasi dan semangat latihan. Kemudian mulailah melakukan latihan. Putar lagu atau film tanpa teks. Tuliskan sebanyak mungkin kosa kata yangAnda dengar. Lebih baik menuliskan kosa kata dalam bentuk singkatan atau lambang. Ini akan membantu Anda mengefisienkan waktu sehingga tidak ketinggalan kata berikutnya. Lakukan latihan dengan bahan yang sama beberapa kali untuk membandingkan hasilnya. Semakin sering berlatih, semakin banyak kosa kata yang akrab dengan pendengaran Anda.
 Untuk latihan mendengar berita, Anda dapat menggunakan sumber berita yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia terlebih dahulu. Setelah mengetahui isi berita, akan lebih mudah memahami yang disampaikan penutur asli Bahasa Inggris. Anda kemudian dapat menghubungkan informasi yang telah diperoleh dengan kosa kata yang Anda dengar.

B. Ketika Ujian
1. Atur Posisi dan Volume Suara
Ada kalanya peserta tidak dapat menangkap isi rekaman karena suara dari peralatan audio yang kurang jelas. Oleh karena itu, pada sesi listening yang menggunakan tape recorder, Anda perlu mengatur posisi duduk. Ketika masuk ruangan ujian, pastikan bahwa Anda duduk di posisi yang nyaman. Pilihlah tempat duduk yang jaraknya cukup dari sumber suara. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh. Jarak yang terlalu dekat menyebabkan suara terlalu keras sehingga mengganggu pendengaran. Sedangkan jarak yang terlalu jauh menyebabkan suara kurang terdengar.
 Untuk sesi listening yang menggunakan headset, peserta dapat mengatur volume sendiri. Atur volume sedemikian rupa sehingga suara dapat didengar dengan jelas dan tidak mengganggu. Lakukan hal itu sebelum rekaman diputar, karena volume tidak bisa diatur lagi setelah ujian dimulai. Jika ada masalah dengan suara dan peralatan, mintalah petugas untuk memperbaiki.
2. Baca pertanyaan dan pilihan jawaban
Soal sesi listening pada TOEFL, baik iBT, CBT, maupun PBT, berbentuk pilihan ganda. Peserta tes memilih satu jawaban yang paling tepat di antara empat pilihan yang disediakan. Dalam iBT dan CBT peserta mengklik pilihan jawaban, sedangkan pada PBT peserta menghitamkan bulatan atau menyilangkan pilihan jawaban yang dianggap paling benar.
 Dalam PBT, sebelum rekaman percakapan dan lecturediputar, ada sedikit waktu luang setelah lembar pilihan jawaban dibagikan kepada peserta. Waktu luang ini dapat dimanfaatkan untuk membaca pilihan jawaban yang tersedia. Meskipun peserta belum mengetahui materi percakapan dan lectureyang akan diputar, membaca pilihan jawaban dapat membantu mengarahkan pikiran ke topik-topik tertentu. Kata, frase atau kalimat dalam pilihan jawaban akan membuka memori tentang hal-hal yang telah diketahui sebelumnya. Di samping itu, dengan membaca pilihan jawaban, peserta tes juga dapat melihat perbedaan makna dari keempat pilihan jawaban.
 Dalam iBT, pertanyaan dan pilihan jawaban baru akan ditayangkan di screen setelah percakapan dan lecture selesai diputar. Pertanyaan diperdengarkan sekaligus ditayangkan. Bacalah pertanyaan dan pilihan jawaban dengan seksama. Membaca dapat membantu peserta lebih mengerti apa yang dimaksud penanya dibandingkan hanya mendengar saja.
3. Konsentrasi, Hilangkan Gangguan 
Salah satu penyebab utama kegagalan menjawab pertanyaan di sesi listening adalah peserta tidak konsentrasi sehingga tidak menangkap kata atau kalimat yang diucapkan pembicara. Oleh karena itu, peserta harus benar-benar memusatkan perhatian pada isi percakapan atau lecture. Ingat bahwa setiap rekaman hanya diperdengarkan satu kali.
 Karena konsentrasi berhubungan dengan kondisi kesehatan fisik dan mental, maka peserta seharusnya hadir di ruangan ujian dengan kondisi kesehatan yang prima. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan hal ini:
  1. Sebelum ujian, pastikan Anda sudah cukup tidur, sedang sehat, dan tidak punya beban pikiran.
  2. Ketika bertemu dengan peserta lain, berbicaralah dengan orang-orang yang dapat memberi energi positif dan membangkitkan motivasi. Jauhi topik pembicaraan yang bersifat negatif dan pesimis.
  3. Gugup sejenak di awal mungkin normal, tetapi harus segera diatasi agar tidak mengganggu konsentrasi. Menarik napas perlahan-lahan dan memejamkan mata dapat membantu mengatasi rasa gugup.
  4. Visualisasikan peristiwa paling tenang dalam hidup, kemudian bayangkan bahwa ujian akan berlangsung dalam suasana setenang peristiwa tersebut. Ini akan membantu menenangkan pikiran.
Selanjutnya, konsentrasilah pada isi rekaman. Anda dapat mencatat hal-hal penting yang dibicarakan, terutama konten lecture yang cukup panjang. Gunakan singkatan dan simbol seperti yang Anda lakukan ketika latihan. Di awal lecture, pembicara biasanya menyebutkan bidang ilmu yang menjadi topik lecture. Dengarkan baik-baik agar Anda dapat menghubungkan topik tersebut dengan pengetahuan Anda sebelumnya. Kemudian, konsentrasi pula pada pertanyaan. Tidak ada jaminan bahwa yang ditanyakan adalah apa yang dibicarakan dalam rekaman. Bisa jadi pertanyaan justru berisi apa yang tidak ada dalam pembicaraan.

Daftar Pustaka
Sharpe, Pamela J., Barron’s TOEFL® iBT, 12th Edition, Binarupa Aksara, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar