Listening Section di iBT, CBT, dan PBT
Ada 3 bentuk TOEFL yang diselenggarakan, yaitu internet-based TOEFL (iBT), computer-based TOEFL (CBT), dan paper-based TOEFL (PBT). Masing-masing tes ini memiliki ciri dan jenis kecakapan (proficiency)
yang berbeda. Angka yang diperoleh sebagai hasil tes juga berbeda. Tes
TOEFL berbasis internet (iBT) terdiri atas empat sesi ujian, yaitu listening, writing, reading, dan speaking
dengan nilai maksimum 120 dan berlangsung selama empat jam. TOEFL
berbasis komputer (CBT), selama dua hingga 2,5 jam, menguji kemampuan listening, structure, reading, dan writing dengan rentang skor antara 0 sampai dengan 330. Sedangkan TOEFL berbasis kertas (PBT) terdiri atas tiga sesi ujian yaitu listening, structure, dan reading
dengan rentang nilai dari 310 hingga 677 dan berlangsung selama dua
hingga 2,5 jam. Namun demikian, ketiganya memiliki batas waktu berlaku
yang sama, yaitu valid selama dua tahun terhitung sejak tanggal
dilaksanakannya tes.
Listening, selain reading, merupakan satu kemampuan yang diuji di tiga bentuk TOEFL (iBT, CBT dan PBT). Berbeda dengan speaking, misalnya, yang tidak masuk dalam materi ujian di PBT, namun ada di iBT dan CBT. Ini mengindikasikan pentingnya listening sebagai kemampuan yang harus dikuasai peserta untuk seluruh bentuk ujian TOEFL.
Di sisi lain, listening termasuk materi ujian yang cukup menantang. Ketika berbincang-bincang dengan teman-teman yang ikut TOEFL, penulis mendapat informasi bahwa sesi listening adalah bagian TOEFL yang cukup sulit. Kesulitan ini dapat disebabkan peserta tes yang merasa kurang mampu menangkap isi pembicaraan atau karena suara dari alat audio yang kurang jelas. Ini yang membuat penulis tertarik untuk membahas topik sesi listening dalam TOEFL. Penulis berharap berbagai tips dalam artikel ini dapat membantu pembaca meningkatkan kecakapan listening dan menaikkan hasil TOEFL yang diikuti.
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan dalam sesi listening tes TOEFL:
A.Sebelum Ujian
1. Kenali Bentuk Informasi
Tujuan dari tes listening
adalah menguji kemampuan peserta dalam memproses informasi melalui
peralatan audio. Peserta diperdengarkan rekaman percakapan dan lecture(ceramah),
kemudian diberi pertanyaan tentang materi tersebut. Untuk menjawab
pertanyaan dengan baik, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
mengetahui model informasi yang diperdengarkan. Ini dapat membantu
peserta berlatih mengakrabkan telinga dengan kata atau berbagai istilah
yang akan ditanyakan.
Dalam iBT, materi listening berbentuk lecturedan perbincangan santai. Peserta tes diperdengarkan dua hingga tiga percakapan dan empat sampai enam lecture. Masing-masing percakapan ataupun lectureberlangsung
selama tiga hingga enam menit, diikuti dengan lima hingga enam buah
pertanyaan. Waktu yang disediakan untuk menjawab seluruh pertanyaan
adalah 20 hingga 30 menit.
Sedangkan listening
dalam PBT terdiri atas tiga bagian. Pada bagian pertama, peserta
diperdengarkan 30 percakapan singkat. Masing-masing percakapan diikuti
dengan satu pertanyaan, sehingga total pertanyaan pada tahap pertama
berjumlah 30 buah. Pada tahap kedua, peserta diperdengarkan dua
percakapan panjang. Setiap percakapan kemudian diikuti empat pertanyaan.
Pada tahap ketiga, peserta diperdengarkan tiga lecture atau talks (perbincangan) di dalam kelas perkuliahan. Di akhir masing-masing lecture atau talks tersebut, peserta diberi empat buah pertanyaan.
2. Siapkan Materi
Setelah mengenal bentuk informasi dalam tes listening,
langkah berikutnya adalah menyiapkan bahan untuk latihan. Calon peserta
tes TOEFL harus banyak berlatih mendengarkan percakapan (conversation) dan lecture berbahasa Inggris.
Conversation,
baik yang berbentuk santai, singkat, ataupun panjang, biasanya berisi
kata atau kalimat yang bersifat umum dan digunakan sehari-hari. Untuk
latihan, calon peserta dapat memanfaatkan berbagai sumber percakapan
berbahasa Inggris yang sifatnya santai seperti drama, film, opera, dan
lain-lain. Disamping itu, sering mendengarkan lagu berbahasa Inggris
yang dinyanyikan penutur asli juga sangat bermanfaat untuk mengakrabkan
pendengaran dengan vocabularies (kosa kata) dan pronunciation (cara pengucapan) mereka.
Lecture berisi
hal-hal bersifat akademis dalam perkuliahan. Mengakrabkan telinga
dengan istilah-istilah yang digunakan para professor atau dosen dalam
menyampaikan lecture adalah sebuah cara yang efektif. Pamela J. Sharpe, dalam bukunya Barron’s TOEFL® iBT, menyarankan untuk mengikuti lecture
dari berbagai bidang ilmu, mulai dari ilmu alam, ilmu sosial,
humaniora, hingga sastra. Untuk latihan mendengarkan istilah-istilah
dalam lecture, calon peserta tes dapat memanfaatkan acara-acara
berbahasa Inggris di televisi, radio, internet, dan lain-lain yang
berisi pengetahuan atau berita. Pilih siaran-siaran pelajaran, penemuan(discovery),
BBC, atau sumber lain yang materinya berkaitan dengan topik-topik
akademis. Selain itu, Anda juga disarankan mempelajari daftar kata (glossaries) yang biasa digunakan dalam percakapan para mahasiswa di kampus. Glossaries ini dapat ditemukan di kamus atau buku-buku TOEFL.
3. Latihan
Setelah
materi latihan siap, siapkan pula alat tulis dan kertas. Cari tempat
tenang dan nyaman serta terhindar dari segala hal yang dapat mengganggu
konsentrasi dan semangat latihan. Kemudian mulailah melakukan latihan.
Putar lagu atau film tanpa teks. Tuliskan sebanyak mungkin kosa kata
yangAnda dengar. Lebih baik menuliskan kosa kata dalam bentuk singkatan
atau lambang. Ini akan membantu Anda mengefisienkan waktu sehingga tidak
ketinggalan kata berikutnya. Lakukan latihan dengan bahan yang sama
beberapa kali untuk membandingkan hasilnya. Semakin sering berlatih,
semakin banyak kosa kata yang akrab dengan pendengaran Anda.
Untuk
latihan mendengar berita, Anda dapat menggunakan sumber berita yang
disampaikan dalam Bahasa Indonesia terlebih dahulu. Setelah mengetahui
isi berita, akan lebih mudah memahami yang disampaikan penutur asli
Bahasa Inggris. Anda kemudian dapat menghubungkan informasi yang telah
diperoleh dengan kosa kata yang Anda dengar.
B. Ketika Ujian
1. Atur Posisi dan Volume Suara
Ada
kalanya peserta tidak dapat menangkap isi rekaman karena suara dari
peralatan audio yang kurang jelas. Oleh karena itu, pada sesi listening yang menggunakan tape recorder,
Anda perlu mengatur posisi duduk. Ketika masuk ruangan ujian, pastikan
bahwa Anda duduk di posisi yang nyaman. Pilihlah tempat duduk yang
jaraknya cukup dari sumber suara. Jangan terlalu dekat dan jangan
terlalu jauh. Jarak yang terlalu dekat menyebabkan suara terlalu keras
sehingga mengganggu pendengaran. Sedangkan jarak yang terlalu jauh
menyebabkan suara kurang terdengar.
Untuk sesi listening yang menggunakan headset,
peserta dapat mengatur volume sendiri. Atur volume sedemikian rupa
sehingga suara dapat didengar dengan jelas dan tidak mengganggu. Lakukan
hal itu sebelum rekaman diputar, karena volume tidak bisa diatur lagi
setelah ujian dimulai. Jika ada masalah dengan suara dan peralatan,
mintalah petugas untuk memperbaiki.
2. Baca pertanyaan dan pilihan jawaban
Soal sesi listening pada
TOEFL, baik iBT, CBT, maupun PBT, berbentuk pilihan ganda. Peserta tes
memilih satu jawaban yang paling tepat di antara empat pilihan yang
disediakan. Dalam iBT dan CBT peserta mengklik pilihan jawaban,
sedangkan pada PBT peserta menghitamkan bulatan atau menyilangkan
pilihan jawaban yang dianggap paling benar.
Dalam PBT, sebelum rekaman percakapan dan lecturediputar,
ada sedikit waktu luang setelah lembar pilihan jawaban dibagikan kepada
peserta. Waktu luang ini dapat dimanfaatkan untuk membaca pilihan
jawaban yang tersedia. Meskipun peserta belum mengetahui materi
percakapan dan lectureyang akan diputar, membaca pilihan jawaban
dapat membantu mengarahkan pikiran ke topik-topik tertentu. Kata, frase
atau kalimat dalam pilihan jawaban akan membuka memori tentang hal-hal
yang telah diketahui sebelumnya. Di samping itu, dengan membaca pilihan
jawaban, peserta tes juga dapat melihat perbedaan makna dari keempat
pilihan jawaban.
Dalam iBT, pertanyaan dan pilihan jawaban baru akan ditayangkan di screen setelah percakapan dan lecture selesai
diputar. Pertanyaan diperdengarkan sekaligus ditayangkan. Bacalah
pertanyaan dan pilihan jawaban dengan seksama. Membaca dapat membantu
peserta lebih mengerti apa yang dimaksud penanya dibandingkan hanya
mendengar saja.
3. Konsentrasi, Hilangkan Gangguan
Salah satu penyebab utama kegagalan menjawab pertanyaan di sesi listening
adalah peserta tidak konsentrasi sehingga tidak menangkap kata atau
kalimat yang diucapkan pembicara. Oleh karena itu, peserta harus
benar-benar memusatkan perhatian pada isi percakapan atau lecture. Ingat bahwa setiap rekaman hanya diperdengarkan satu kali.
Karena
konsentrasi berhubungan dengan kondisi kesehatan fisik dan mental, maka
peserta seharusnya hadir di ruangan ujian dengan kondisi kesehatan yang
prima. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan hal
ini:
- Sebelum ujian, pastikan Anda sudah cukup tidur, sedang sehat, dan tidak punya beban pikiran.
- Ketika bertemu dengan peserta lain, berbicaralah dengan orang-orang yang dapat memberi energi positif dan membangkitkan motivasi. Jauhi topik pembicaraan yang bersifat negatif dan pesimis.
- Gugup sejenak di awal mungkin normal, tetapi harus segera diatasi agar tidak mengganggu konsentrasi. Menarik napas perlahan-lahan dan memejamkan mata dapat membantu mengatasi rasa gugup.
- Visualisasikan peristiwa paling tenang dalam hidup, kemudian bayangkan bahwa ujian akan berlangsung dalam suasana setenang peristiwa tersebut. Ini akan membantu menenangkan pikiran.
Selanjutnya, konsentrasilah pada isi rekaman. Anda dapat mencatat hal-hal penting yang dibicarakan, terutama konten lecture yang cukup panjang. Gunakan singkatan dan simbol seperti yang Anda lakukan ketika latihan. Di awal lecture, pembicara biasanya menyebutkan bidang ilmu yang menjadi topik lecture.
Dengarkan baik-baik agar Anda dapat menghubungkan topik tersebut dengan
pengetahuan Anda sebelumnya. Kemudian, konsentrasi pula pada
pertanyaan. Tidak ada jaminan bahwa yang ditanyakan adalah apa yang
dibicarakan dalam rekaman. Bisa jadi pertanyaan justru berisi apa yang
tidak ada dalam pembicaraan.
Daftar Pustaka
Sharpe, Pamela J., Barron’s TOEFL® iBT, 12th Edition, Binarupa Aksara, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar