Akuntansi
Dalam Perspektif Global
Jika
dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi adalah suatu alat untuk
menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan
kegiatan bisnis. Sedangkan jika dilihat dari segi perspektif pemakai, dengan
adanya akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi,
akuntansi merupakan alat komunikasi. Oleh karena itu akuntansi disebut sebagaii
bahasa bisnis.
Peran akuntansi berbeda
antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan
informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di
masing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan
penggunaan laporan keuangan tersebut.
Terdapat dua tipe
akuntansi, yaitu:
Akuntansi manajemen, digunakan untuk memenuhi kebutuhan
informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan
pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan operasi
perusahaan.
Akuntansi keuangan, digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang
bersangkutan.
PERSPEKTIF
GLOBAL DARI PRAKTIK AKUNTANSI
·
AMERIKA
Dewasa
ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik
dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi
akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi.
Pengukuran
Aset dan Kewajiban Istilah aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal
sumberdaya mana yang harus dimasukkan dan sumberdaya mana yang harus
dikeluarkan. Demikian juga, istilah tersebut meliputi interpretasi atas
aset-aset tak berwujud seperti goodwill, dan R&D. Di Amerika Selatan,
definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki hutang
dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Daratan, aset mungkin tidak
meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan
ekonomi dalam perusahaan-perusahaan afiliasi.
Konsep kewajiban diaplikasikan berbeda dari satu negara ke negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan memberikan contoh spesifik. Di Argentina misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda. Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang tertunda kadang-kadang merupakan nilai yang didiskontokan.
Konsep kewajiban diaplikasikan berbeda dari satu negara ke negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan memberikan contoh spesifik. Di Argentina misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda. Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang tertunda kadang-kadang merupakan nilai yang didiskontokan.
·
AUSTRALIA
Tradisi dan kebiasaan Inggris memberi
ciri yang signifikan pada Australia walaupun akhir-akhir ini Australia lebih
cenderung mengara ke pola Amerika. Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan
praktik-praktik pelaporan antara Inggris dan Australia semakin meningkat.
Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di
Inggris.
Dua
badan akuntansi profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants
in Australia (ICAA) dan Australian Society of Accountants (ASA). ICAA memiliki
keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik.
Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik.
·
JEPANG
Akuntansi dan pelaporan
keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu banyak eksternalitas
domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan korporasi Jepang
tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari Inggris-Amerika.
Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan korporasi Jepang
berbeda secara substansial.
Penyusunan standar
akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input
pendukung dari JICPA. Semua perusahaan yang dibentuk berdasarkan undang-undang
komersial diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan akuntansinya, yang
terkandung dalam “peraturan-peraturan” yang berkaitan dengan :
a) Neraca
b) Laporan
Laba Rugi
c) Laporan
Bisnis
d) Usulan
bagi Pembagian Laba
e) Skedul-skedul
Pendukung
·
INGGRIS
United Kingdom of Great
Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara, Inggris, Skotlandia,
Wales, dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum dan kebijakan moneter
dan fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial tunggal yang
terpadu, perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat negara
tersebut.
Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan hukum nasional. Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang selanjutnya diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan 1981. Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris dan amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan dari directive ke-7 dan ke-8 EC. Badan-badan akuntansi utama di UK adalah :
Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan hukum nasional. Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang selanjutnya diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan 1981. Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris dan amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan dari directive ke-7 dan ke-8 EC. Badan-badan akuntansi utama di UK adalah :
1. The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The
Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The
Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The
Chartered Association of Certified Accountants
5. The
Institute of Cost and Management Accountants
6. The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Seperti di Australia,
hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan akuntansi dalam apa yang
dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk neraca dan laporan R/L
terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act).
Soal :
1. Salah
satu type akuntansi adalah ...
a. Akuntansi
manajemen
b. Akuntansi
nasional
c. Akuntansi
internasional
d. Sistem
akuntansi
Jawaban : a
2. Salah
satu akuntansi yang termasuk negara dalam perspektif global dari praktik
akuntansi adalah ...
a. Afrika,malaysia,filipina
b. Belanda,
india
c. Jepang,
brunei , inggris
d. Australia,
jepang, inggris
Jawaban : d
3. Keanggotaan
ASA kira-kira berjumlah ...
a. 10.000
b. 20.000
c. 30.000
d. 60.000
Jawa ban : d
4. Kepanjangan
dari ICAA adalah ...
a. Institute
of Chartered Accountants in amerika
b. Institute
of Chartered Accountants in Australia
c. Institute
of Chartered Accountants in Austria
d. Institute
of Chartered Accountants in Afrika
Jawaban : b
5. Di
Amerika Selatan, definisi aset termasuk ...
a. kerugian-kerugian
yang timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing.
b. Pendapatan
– pendapatan
c. Keuntungan
d. Piutang-piutang
Jawaban : a
sumber : Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2005
sumber : Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar