PROLOG
Kalian pasti tahu dong
Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari dan Negara bunga sakura,
mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas beragama Shinto yang menyembah
matahari sehingga disebut Negara Matahari, sedangkan julukan Negara Bunga
Sakura di berikan karena banyak bunga sakura yang tumbuh si tanah jepang,
bahkan untuk menyambut musim semi sakura orang jepang mempunyai suatu tradisi,
yaitu biasa disebut dengan perayaan hanami (perayaan melihat mekarnya bunga)
sebagai simbol kebahagiaan karena datangnya musim semi, dimana di saat itu
bunga sakura mekar dengan cantiknya. Di setiap budayanya mempunyai arti
tersendiri. Dari zaman jomon sampai zaman hesei sekarang, orang
jepang mampu melestarikan kebudayaannya sendiri. Soalnya masyarakat jepang mencintai kebudayaannya sendiri
dan ingin menjaganya. Orang jepang mau memakai pakaian seberat dan setebal
kimono untuk sekedar menghadiri upacara resepsi pernikahan, sekarang kita tau
bagaimana cintanya warga jepang pada kebudayaannya sendiri. Adakalanya kita
perlu mengetahui seperti apa kebudayaan jepang itu, mungkin dengan mengetahui
beberapa kebudayaan jepang kita bisa sedikit meniru cara melestarikan
kebudayaannya, mungkin bisa saja kebudayaan kita tetap terjaga dan tetap
dilakukan seperti kebudayaan jepang,
Salah
satu gaya hidup yang membuat saya berdecak kagum adalah gaya hidup
Jepang. Kalau kita bandingkan gaya hidup orang Indonesia dan gaya
hidup orang Jepang, wahhh…, sungguh teramat jauh sekali perbedaannya. Bagaimana
gaya hidup orang Indonesia ? Secara kasat mata, rasanya tidak perlu dijelaskan
lagi. Tetapi yang jelas dan yang tidak pernah berubah adalah, terlalu santai
dan membiarkan banyak waktu terbuang sia-sia. Tergantung bagaimana Anda
menyikapinya saja. Selama Anda menikmatinya yah… kenapa tidak !?
Berbanding
terbalik ketika kita melihat gaya hidup
Jepang. Dimana waktu begitu sangat berharga bagi orang Jepang. Bisa
dibilang kalau hidup di Jepang, laksana seperti robot saja. Lho koq…!? Iya,
maksudnya adalah karena orang Jepang sangat menghargai waktu, sehingga
selalunya diisi untuk hal-hal yang bermanfaat. Khususnya bagi para pekerja di
sana. Lapangan pekerjaan yang begitu luas, menuntut orang Jepang berlomba-lomba
untuk bekerja dan bekerja. Telah tertanam di dalam benak mereka bagaimana
pentingnya mencari uang dari sejak dini. Karena hanya dengan uang mereka bisa
mendapatkan kesenangan mereka.
Satu
hal yang paling unik adalah bagaimana mereka memanfaatkan waktu di sela-sela
hari kerja mereka. Biasanya pada malam hari adalah malam yang tepat buat mereka
menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Misalnya saja mabuk-mabukan. Tapi
hebatnya, keesokan harinya, dengan semangat ke – Jepang – an, mereka tetap
melaksanakan kewajiban mereka untuk bekerja. Karena tiap perusahaan di sana
memiliki peraturan yang sangat disiplin. Malah pimpinan perusahaan biasanya
datang lebih awal daripada pekerjanya. Bagaimana dengan di sini yah…?? hehehe…
Tadi
dikatakan bahwa telah tertanam di dalam benak mereka bagaimana pentingnya
mencari uang sejak dini, bukan? Orang Jepang itu terkenal juga dengan hematnya
menyimpan uang. Para orang tua di Jepang, sangat tidak memanjakan anak-anaknya
dengan uang dan segala fasilitas nyaman lainnya. Dan anak-anak Jepang tidak
kehabisan akal bagaimana caranya mendapatkan uang. Jadi untuk menyiasatinya yah
dengan bekerja part time yang biasanya mereka lakukan di supermarket atau di
restoran. Wehh…, luar biasa sekali yah…
Negara
Jepang adalah salah satu negara maju di seluruh dunia. Lalu apakah tidak ada
orang miskin atau pengemis di Jepang ? Hmmm…, tetap ada. Mereka-mereka itu
adalah orang-orang yang malas bekerja atau orang-orang stress akibat korupsi dan
segala macamnya. Tidak sedikit juga jumlahnya para koruptor yang mengambil
jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Karena orang Jepang paling tidak bisa
menahan rasa malu akibat ulah buruknya. Mereka tidak suka berhutang uang dan
tidak pula suka berhutang budi atas kebaikan orang lain. Secepatnya akan mereka
balas kebaikan seseorang dengan kebaikan juga, bisa berbentuk bingkisan dan
lain sebagainya kecuali uang.
Bila di Indonesia terbiasa dengan
pergaulan saling traktir sesama teman atau sama pacar, di Jepang beda lagi.
Mereka terbiasa dengan gaya pergaulan BMM alias bayar masing-masing.
Sebenarnya
masih banyak lagi lho hal-hal yang membedakan gaya hidup
Jepang dengan gaya hidup kita sehari-hari. Tapi kita khawatir, ntar
bacanya malah jadi pegel dan kunang-kunang. Intinya orang Jepang itu tidak suka
punya hutang, tidak suka ngobrol di saat jam kerja, bebas berekspresi dalam
berbusana dan pergaulan, juga sama sekali tidak bergaya hidup konsumtif.
Menarik
ya...ternyata di negara manapun bahkan untuk hal-hal kecil pun memang
ada manner nya masing-masing. Di Indonesia pastilah ada juga, yang
jelas...dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Ya gak??
UNIK ALA JEPANG!
Minna
san genki desu ka??
Kita lagi
seneng nyeritain tentang etika keseharian orang
Jepang yang membuat kita selalu tertarik untuk menelusurinya lebih lanjut . (entah apa
maksudnyaa)
Sebenarnya sih karena kita suka aja untuk tahu mengenai kebiasaan ini makanya mau sharing juga ma teman2 lain…tapi lumayan juga kan jadi nambah ilmu. Siapa tahu kedepannya kita dihadapkan pada situasi ini ^_^
Sebenarnya sih karena kita suka aja untuk tahu mengenai kebiasaan ini makanya mau sharing juga ma teman2 lain…tapi lumayan juga kan jadi nambah ilmu. Siapa tahu kedepannya kita dihadapkan pada situasi ini ^_^
Berikut
ini beberapa fakta unik dan menarik mengenai budaya orang Jepang yang mungkin kamu belum ketahui.
1.
Di
Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomor kamar
“4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”,
sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti
“kurushii/sengsara.
2.
Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga
barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan
sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan
pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan
kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
3.
Kalau musim panas, drama di TV seringkali
menampilkan hal-hal yang seram (hantu).
4.
Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang
sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan
yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan
dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di
“bagian belakang”).
5.
Tanda
tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan
harus memakai hanko/inkan/stempel. Jenis hanko di Jepang ada beberapa, a.l.
jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in. Jadi satu orang kadang memiliki beberapa
jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk
keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi
guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis
inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini
diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak
diregisterkan.
6.
Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang
akan ditanya orang Jepang: ini bacanya bagaimana? Kalau di Jepang saat
diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama
mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita
biasanya membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa
ditiru/dibaca oleh orang lain.
7.
Acara TV di Jepang didominasi oleh masak
memasak.
8.
Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di
Indonesia di-service.
9.
Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan
ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
10. Pernah nggak melihat cara orang Jepang
menghitung “satu”, “dua”, “tiga”…. dengan jari tangannya? Kalau kalian
perhatikan, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia
umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari telunjuk
ditegakkan. Menghitung “dua”, jari tengah ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang,
kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara
menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan
ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan.
11. Sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali
yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan
berusia kurang dari 1 tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila
dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen. (setara dengan Rp 2.172.494,70)
12. Kalo naik eskalator di Tokyo, kita harus
berdiri di sebelah kiri, karena sebelah kanan adalah untuk orang yang
terburu-buru. Jangan sekali-kali berdiri di kanan kalo kita tidak langsung
naik.
13. Pacaran di Jepang sungguh hemat,
traktir-traktiran bukan budaya pacaran Jepang. Jadi selama belum jadi
suami-istri, siapkan duit buat bayar sendiri-sendiri.
14. Antar jemput pacar juga bukan budaya
orang Jepang. Kalau mau ketemuan, ya ketemuan di stasiun.
15. Jangan pernah sekali-kali bilang ke orang
jepang : “Gue maen ke rumah lu ya”. Karena itu dianggap nggak sopan. Ke
rumahnya cuma kalau udah diijinkan.
16. “Aishiteru” yang berarti aku cinta kamu,
jarang dipakai sama orang pacaran, kecuali kalau mereka benar-benar sudah mau
nikah. Biasanya mereka pakai “Daisuki desu” buat ngungkapin kalau mereka sayang
sama pacarnya.
17. Sebelum bepergian, biasanya orang Jepang
selalu mengecek ramalan cuaca. Dan 90% ramalan cuaca itu akurat. Itu sebabnya
kalau ada orang bawa payung, pasti kita bakal lihat orang yang lainnya lagi
bawa payung juga. Dan perempatan Shibuya adalah tempat yang paling menarik
ketika hujan, karena dari atas kita akan melihat lautan payung yang
berwarna-warni.
18. Bunga sakura adalah bunga yang spesial di
Jepang, karena bunganya hanya tumbuh 2 minggu selama setahun. Ketika tumbuh,
bunganya memenuhi seluruh pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, tidak ada
satupun bunga sakura, yang ada hanyalah daun-daun hijau, tanpa bunga, dan jadi
tidak menarik lagi.
19. Di Indonesia, kita bakal dapet duit kalo
kita menjual barang bekas kita ke toko jual-beli. Tapi di Jepang, kita malah
harus bayar kalau mau menaruh barang kita di toko jual-beli. Itulah sebabnya
kenapa orang Jepang lebih memilih meninggalkan TV bekas mereka begitu aja kalau
mau pindah apartemen.
20. Di perempatan jalan Kyoto, perempatan
jalan yang kecil, tidak ada mobil sama sekali, tapi ada lampu merah, pejalan
kaki selalu berhenti ketika lampu tanda pejalan kaki menunjukkan warna merah.
Mereka santai aja, baca koran, ngobrol, merokok, dan kemudian jalan lagi ketika
lampu sudah hijau. Padahal tidak ada mobil yang lewat satupun. Mungkin kalau
mereka melanggar peraturan juga tidak akan celaka.
21. Mereka tidak percaya Tuhan (mayoritas atheis),
tapi mereka bisa disiplin dan taat sama peraturan. Mungkin karena itu negara
mereka maju.
22.Jepang adalah negara paling porno ke 2
setelah Amerika Serikat.
23.Kebanyakan remaja 12 tahun Jepang sudah
pernah menonton JAV (Japan Adult Video) lebih dari 10 kali dalam sebulan.
Nah, itu tadi 23 keunikan gaya hidup orang Jepang ,
menarik kan ?
Kalau kita pikir Jepang hanya unik karena
harajuku style dan musik J-pop-nya, berarti kita sudah salah besar. Karena
masih sangat banyak keunikan ala Jepang yang nggak kalah seru!
- Ikat kepala kerja keras
Ketika
si Nobita di serial Doraemon sedang berusaha mengerjakan tugas yang sulit ia
kerap memakai kain putih yang diikat di kepala. Begitu pula dengan karakter
jepang lain yang kerap memakai ikat kepala serupa saat belajar atau bekerja
keras. Ikat/ scarf pada kepala tersebut disebut hachimaki, dan dipakai sebagai
perlambang kegigihan dalam berusaha. Konon, pejuang jepang di zaman dahulu
gemar memakai ikat kepala ini.
Kebiasaan mengenakan hachimaki sebagai penyemangat kayaknya dipandang cukup efektif bagi orang Jepang. Makanya si pemakai nggak hanya pelajar atau pekerja saja, tapi sampai penonton pertandingan, peserta kompetisi bahkan ibu-ibu yang akan melahirkan. Wow! Oya, saking terkenalnya, hachimaki sekarang dijual sebagai souvenir dan dilengkapi dengan slogan penyemangat. Mau pesan?
Kebiasaan mengenakan hachimaki sebagai penyemangat kayaknya dipandang cukup efektif bagi orang Jepang. Makanya si pemakai nggak hanya pelajar atau pekerja saja, tapi sampai penonton pertandingan, peserta kompetisi bahkan ibu-ibu yang akan melahirkan. Wow! Oya, saking terkenalnya, hachimaki sekarang dijual sebagai souvenir dan dilengkapi dengan slogan penyemangat. Mau pesan?
Vending
Machine: serba ada & dimana-mana!
Di
Indonesia, walaupun nggak banyak, kita bisa menemukan vending machine alias
mesin penjual otomatis. Yang dijual pasti nggak jauh dari variasi minuman
kaleng serta botol. Mesin ini biasanya ada di tempat tertentu seperti rumah
sakit atau gedung, dan jumlahnya kalah jauh dengan penjual yang lebih
tradisional seperti warung. Namun, lain halnya dengan di Negara Jepang. Di sana
vending machine sangat menjamur bahkan jumlahnya mencapai lebih dari 5
juta mesin. Itu artinya, untuk tiap 23 orang terdapat 1 vending machine.
Fenomena ini didorong oleh banyak hal, sebut saja kecenderungan orang Jepang yang praktis serta tingkat kriminalitas rendah sehingga nggak ada yang “iseng” merusak mesin tersebut. Mereka juga berinovasi dengan alat yang bagi kita kita mengkin hanya sekedar mesin minuman kaleng. Selain desain kreatif dan teknologi tinggi, mesin yang hampir selalu ditemui di sudut jalan Jepang ini juga sangat unik. Soalnya mesin tersebut hampir bisa mengeluarkan berbagai kebutuhan, seperti vending machine yang menjual makanan siap saji, pakaian dalam, sampai iPod. Belanja instan!
Fenomena ini didorong oleh banyak hal, sebut saja kecenderungan orang Jepang yang praktis serta tingkat kriminalitas rendah sehingga nggak ada yang “iseng” merusak mesin tersebut. Mereka juga berinovasi dengan alat yang bagi kita kita mengkin hanya sekedar mesin minuman kaleng. Selain desain kreatif dan teknologi tinggi, mesin yang hampir selalu ditemui di sudut jalan Jepang ini juga sangat unik. Soalnya mesin tersebut hampir bisa mengeluarkan berbagai kebutuhan, seperti vending machine yang menjual makanan siap saji, pakaian dalam, sampai iPod. Belanja instan!
Rutinitas sehari-hari yang padat
seringkali membuat kita melupakan pentingnya kesehatan. Pola makan dan
istirahat pun menjadi tidak teratur, yang membuat daya tahan tubuh menjadi
tidak stabil, sehingga sangat rentan terhadap perubahan cuaca.
Info dari seorang teman yang mendalami
budaya Jepang, ternyata hidup sehat ala orang Jepang itu sederhana sekali. Jauh
lebih sederhana dibanding kita harus jatuh sakit . Berikut ulasannya :
- Membiasakan minum satu gelas air putih segar setelah bangun pagi – Dengan minum air putih segar setelah bangun pagi, akan mempermudah kerja usus dan lambung sehingga mempermudah buang air besar pada pagi hari.
- Membiasakan makan sambil medengarkan musik – Makan sambil mendengarkan musik yang disukai akan membuat perasaan kita nyaman. Ketika kita makan dalam perasaan nyaman, maka getah lambung akan banyak yang keluar. Getah lambung berfungsi membantu proses pencernaan sekaligus berfungsi untuk memusnahkan kuman yang bercampur pada makanan.
- Sering-seringlah tertawa – Karena dengan tertawa akan membantu tubuh untuk menangkal penyakit. Selain itu dengan tertawa akan membuat perasaan kita menjadi senang.
- Sering-seringlah berjalan kaki – Berjalan kaki baik untuk kesehatan karena berjalan kaki merupakan salah satu olahraga ringan yang baik untuk kesehata tulang, jantung dan paru-paru.
- Memijat telapak kaki sebelum tidur di malam hari – Aktivitas keseharian yang padat akan membuat tubuh menjadi lelah. Tentunya tidur di malam hari akan sangat membantu memulihkan kondisi tubuh yang lelah beraktifitas. Dan pijatan pada telapak kaki selama 5 menit sebelum tidur akan sangat membantu mendapatkan tidur yang nyenyak di malam hari.
Mungkin
intinya hidup `disiplin`..... tapi coba sedikit kita jabarkan, bagaimana hidup
sehat ala Jepang lainnya?.... Ini dia cara mereka hidup sehat Check It Out!
1. Ikut salah satu
seni bela diri
Di Jepang, anak-anak
di Jepang diwajibkan mengikuti seni bela diri sebagai bagian dari kurikulum
sekolah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik, disiplin yang
dapat menumbuhkan kesehatan mental dan spritual. Mungkin intinya kita harus
rutin melakukan olahraga ya.
2. Tidur di atas
futon
Bagi kita yang bukan
orang Jepang, tidur diatas futon mungkin kebiasaan yang sulit, tetapi bagi
masyarakat Jepang futon memiliki beberapa keuntungan. Tidak seperti kasur yang
empuk, futon tidak memberikan tulang sendi menjadi lentur dan tertopang. Jika
tulang sendi tertopang terlalu sering, mereka akan menjadi terlalu renggang
selama tidur dan berpengaruh pada sakit pinggang...... mungkin intinya kita
harus pandai memilih tempat tidur yang baik menurut kesehatan ya, tidak mesti
futon, sepertinya banyak juga pilihannya. Sering nonton doraemon kan ? lihat
deh, Nobita yang tidur diatas futon....
3. Makan rumput laut
Rumput laut adalah
sejenis alga laut yang tumbuh diatas permukaan laut. Rumput mengandung lebih banyak mineral
dibanding
sumber-sumber lain. Hal ini karena rumput laut mengandung berbagai
macam elemen penting
seperti kalsium, magnesium. Fosfor, besi, dan potassium.
Mungkin tidak mesti
rumput laut.... kalau di Indonesia pilihannya malah lebih banyak ya....... bisa
dibaca lebih lengkap tentang rumput laut di berita iptek.
4. Makan sushi
Para ahli percaya
sushi yang terdiri dari nasi dan ikan mentah menjadi satu alasan kenapa orang
jepang diantara orang paling sehat di dunia. Rata-rata dalam ikan mentah,
sayuran dan nasi mengandung hanya 30 persen lemak, bagian terbesarnya adalah
asam lemak omega-3.... jadi ayooo kita banyak makan ikan
5. Minum teh hijau
Teh hijau adalah
minuman favorit diantara orang jepang dan telah lebih dari beberapa dekade
lalu, ada banyak bukti ilmiah tentang keuntungan teh hijau. Menurut penelitian
teh hijau diyakini dapat menurunkan resiko radang perut, melindungi serangan
jantung, menunda perkembangan kanker, penyakit liver dan mencegah obesitas....
6. Belajar atau
mencoba Reiki
Reiki (dibaca
ray-key) artinya energi universal atau spiritual yang mengarahkan dorongan
hidup sebagai suatu seni penyembuhan, asli berasal dari Jepang yang dimulai
dari abad 20... di Indonesia reiki ini sudah banyak juga digunakan....
7. Sedikit makan
gula
Orang jepang tidak terlalu suka dengan
gula, mereka sedikit sekali makan gula.... ini tentunya sangat baik buat
kesehatan, karena kelebihan gula akan memicu banyak penyakit, seperti yang
paling banyak di alami oleh masyarakat Indonesia, yaitu diabetes..
8. Disiplin dengan kebiasaan
Orang jepang sangat
disiplin dalam hal mengatur jadwal hidupnya, mulai dari membersihkan gigi,
jadwal makan, jadwal main, dll....
Selain beberapa poin diatas, pola makan,
olahraga dan istirahat sudah tentu menjadi faktor utama agar kondisi tubuh
selalu dalam keadaan sehat. Dan pesan Guru olahraga dulu… Lebih
Baik Mencegah Daripada Mengobati
Mari hidup sehat….
Gaya Hidup Ala Perempuan Jepang!
Ingin
panjang umur? Tirulah gaya hidup perempuan Jepang. Selama 25 tahun
berturut-turut harapan hidup perempuan Jepang yang tertinggi di dunia, tepatnya
pada usia 86.44.
Jepang sudah membuat lompatan besar dalam pengobatan kanker, stroke, dan penyakit jantung, tetapi umur panjang mereka sebagian besar berhubungan dengan pola makan, obesitas yang rendah,dan kemampuan mengendalikan stres.
Jepang sudah membuat lompatan besar dalam pengobatan kanker, stroke, dan penyakit jantung, tetapi umur panjang mereka sebagian besar berhubungan dengan pola makan, obesitas yang rendah,dan kemampuan mengendalikan stres.
Berikut
ini gaya hidup sehat perempuan Jepang yang bisa kita curi ilmunya,
hihihihi.....
- Makan
rumput laut
Sebenarnya
merupakan multivitamin, yang megandung kalium, kalsium, magnesium, zar besi,
yodium, vitamin C, serat beta-karoten, dan lain-lain. Pola makan mereka sebagian
besar terdiri dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti buah,
sayuran, dan kedelai.
- Makan
ikan
Orang
Jepang menyukai tuna, mackerel dan salmon, yang mengandung asam lemak omega-3
tingkat tinggi. Penelitian menunjukkan omega-3 bisa mengurangi risiko penyakit
jantung dan kanker payudara.
- Minum
teh hijau
Minuman
yang satu ini bukan hanya bikin segar dan menenangkan, tapi juga banyak
manfaatnya bagi kesehatan. Berdasarkan penelitian baru-baru ini, mereka yang
mengonsumsi enam cangkir teh setiap hari memiliki 36 persen risiko terkena
penyakit jantung lebih rendah dibandingkan mereka yang minum kurang dari itu.
Teh hijau sarat antioksidan, yang mengurangi pengaruh kanker pada tulang yang
mengakibatkan osteoporosis.
- Makan lebih lambat
Orang
Jepang diajari untuk menikmati setiap gigitan makanan mereka (makan menggunakan
sumpit juga membantu memperlambat kecepatan). Alasannya makan lebih lambat
adalah kunci karena otak membutuhkan waktu selama 20 menit untuk merasa
kenyang. Jadi, bila anda memanfaatkan waktu anda, anda mungkin makan sampai
puas daripada sampai anda kenyang.
- Gunakan
piring kecil
Saat
anda menggunakan piring atau mangkuk kecil daripada menggunakan piring besar,
anda lebih mudah untuk mengontrol porsi makan anda.
- Zen
Cobalah
latihan fisik Jepang (seperti seni bela diri) dan kebugaran mental. Kegiatan
tersebut seperti yoga dan meditasi sudah terbukti tidak hanya mengurangi stres,
tetapi juga menangkal demensia dan menjaga daerah otak yang berkaitan dengan
konsentrasi dan ingatan.
Rumah, Makanan dan Pakaian Ala Jepang!
Ini
dia ! apa temen temen sudah tahu, bagaimana gaya rumah ala Jepang, makanan ala
Jepang, dan baju disana seperti apa ? untuk lebih lanjutnya Check It Out!
RUMAH
Rumah
tradisional Jepang dibuat dari kayu dan ditunjang tiang-tiang kayu. Tapi
sekarang ini rumah Jepang biasanya mempunyai kamar-kamar bergaya Barat dengan
lantai kayu dan kerap dibangun dengan tiang-tiang baja. Lagi pula, makin banyak
keluarga di kawasan perkotaan tinggal di gedung-gedung apartemen baja beton
yang besar.
Ada dua perbedaan besar dengan rumah Barat, yakni orang tidak mengenakan sepatu di dalam rumah dan setidaknya ada satu ruang yang cenderung dirancang dalam gaya Jepang, berlantaikan tatami.
Ada dua perbedaan besar dengan rumah Barat, yakni orang tidak mengenakan sepatu di dalam rumah dan setidaknya ada satu ruang yang cenderung dirancang dalam gaya Jepang, berlantaikan tatami.
Temen
temen tahu apa itu tatami? Tatami adalah sejenis tikar tebal yang dibuat dari
jerami, sudah dipakai di rumah Jepang sejak sekitar 600 tahun yang lalu.
Sehelai tatami biasanya berukuran 1,91 x 0,95 meter. Ukuran ruang/kamar
biasanya didasarkan pada jumlah tatami. Lantai tatami terasa sejuk pada musim
panas dan hangat pada musim dingin, dan tetap lebih segar daripada karpet
selama bulan-bulan lembab di Jepang.
MAKANAN
Makanan
di Jepang tidak terlalu berbeda dengan di kita, tetapi di musim dingin
dibutuhkan makanan-makanan dan minuman yang dapat membantu memanaskan tubuh.
Oleh karena itu seperti minuman keras di Jepang amat biasa dan bukan merupakan
suatu barang konsumsi yang dilarang.
Istilah untuk makan dalam bahasa Jepang adalah gohan. Kata ini sebenarnya menunjukkan nasi, tapi karena nasi merupakan makanan pokok bagi orang Jepang, maka gohan sudah diartikan sebagai nasi dengan lauk pauknya. Makan tradisional Jepang terdiri dari semangkuk nasi putih, dengan lauk utama (ikan atau daging), lauk pelengkap (biasanya sayuran), sup (biasanya sup miso), dan acar sayur. Nasi Jepang lengket (seperti ketan), sehingga cocok untuk dimakan dengan sumpit. Sumpit tidak bisa dipisahkan dalam tata cara makan. Sebagian besar orang Jepang akan mematahkan sumpitnya menjadi dua bagian selesai makan. Menurut adat, apabila sumpit tidak dipatahkan, mereka akan terserang suatu penyakit akibat makanan tersebut.
Istilah untuk makan dalam bahasa Jepang adalah gohan. Kata ini sebenarnya menunjukkan nasi, tapi karena nasi merupakan makanan pokok bagi orang Jepang, maka gohan sudah diartikan sebagai nasi dengan lauk pauknya. Makan tradisional Jepang terdiri dari semangkuk nasi putih, dengan lauk utama (ikan atau daging), lauk pelengkap (biasanya sayuran), sup (biasanya sup miso), dan acar sayur. Nasi Jepang lengket (seperti ketan), sehingga cocok untuk dimakan dengan sumpit. Sumpit tidak bisa dipisahkan dalam tata cara makan. Sebagian besar orang Jepang akan mematahkan sumpitnya menjadi dua bagian selesai makan. Menurut adat, apabila sumpit tidak dipatahkan, mereka akan terserang suatu penyakit akibat makanan tersebut.
Namun,
saat ini tradisi tersebut hanya dilakukan saat bersantap di restoran. Untuk
bersantap di rumah, setiap anggota keluarga menyimpan sendiri sumpit
masing-masing. Bertukar sumpit, tabu dilakukan karena dapat dianggap membawa
sial.
Orang Jepang dewasa ini makan berbagai jenis makanan dari seluruh dunia, terutama dari Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Selain nasi, orang Jepang makan roti, mie, dan pasta, dan menyukai beraneka macam masakan daging, ikan, sayuran, dan buah-buahan. Sushi, tempura, sukiyaki, dan jenis-jenis makanan Jepang yang terkenal di dunia, tentu saja juga populer di Jepang.
Di
kota-kota besar, khususnya, terdapat banyak restoran cepat-saji yang
menyediakan burger dan fried chicken, yang populer terutama di kalangan muda
dan anak-anak.
Sebelum makan, orang Jepang mengucapkan "itadakimasu", ungkapan sopan yang berarti "Saya terima makanan ini." Hal ini merupakan pernyataan terima kasih kepada siapa pun yang telah terlibat dalam menyiapkan makanan tersebut. Setelah makan, orang Jepang menyatakan terima kasih lagi dengan menyebutkan "gochisosama deshita", yang secara harfiah berarti "Terima kasih atas hidangan mewah yang lezat dan berlimpah."
Sebelum makan, orang Jepang mengucapkan "itadakimasu", ungkapan sopan yang berarti "Saya terima makanan ini." Hal ini merupakan pernyataan terima kasih kepada siapa pun yang telah terlibat dalam menyiapkan makanan tersebut. Setelah makan, orang Jepang menyatakan terima kasih lagi dengan menyebutkan "gochisosama deshita", yang secara harfiah berarti "Terima kasih atas hidangan mewah yang lezat dan berlimpah."
Lalu bagaimana minuman di Jepang ?
Sake minuman tradisional ini harus diminum
dalam cangkir yang kecil. Soalnya ini berkaitan dengan tradisi Jepang Kuno.
Nenek moyang mereka selalu makan dengan tempat yang terbuat dari kulit kerang
besar. Sedangkan kulit kerang kecil digunakan sebagai cawan air.
Maka,
saat ini minuman harus selalu ditempatkan di wadah kecil. Sedangkan makanan
dalam wadah yang lebih besar. Setiap orang yang hendak minum, harus
menuangkannya untuk temannya terlebih dulu. Pada acara minum, pantang
menuangkannya untuk diri sendiri.
Mabuk setelah minum sake adalah hal yang biasa. Apalagi minuman dengan kadar alkohol tinggi ini (sekitar 20%) harus selalu hadir dalam setiap acara. Sejak remaja mereka sudah boleh minum sake. Namun, tentu saja hanya satu atau dua cangkir.
Mabuk setelah minum sake adalah hal yang biasa. Apalagi minuman dengan kadar alkohol tinggi ini (sekitar 20%) harus selalu hadir dalam setiap acara. Sejak remaja mereka sudah boleh minum sake. Namun, tentu saja hanya satu atau dua cangkir.
Sake
selalu disajikan dalam tiga kategori. Dari yang biasa sampai spesial. Jenis
sake yang paling biasa disebut nikyu. Kualitas yang diatasnya disebut ikkyu.
Sedangkan yang spesial disebut tokkyu.
Untuk
acara seperti pernikahan, perayaan karena promosi jabatan atau hanya sekedar
makan malam romantis tentu saja harus sake spesial. Tingginya kadar alkohol di
dalam sake membuat kesan orang Jepang suka sekali mabuk. Selain sake, mereka
juga suka sekali minum whiski dan bir.
PAKAIAN
Keadaan iklim dari musim yang
berganti-ganti sepanjang tahunnya, sangat berpengaruh besar terhadap pola
kehidupan di Jepang. Mulai dari pakaian, makanan, minuman, hingga peralatan
rumah tangga untuk kepentingan sehari-hari akan bergantung pada iklimnya.
Biasanya orang Jepang menyesuaikan jenis pakaiannya sesuai dengan musim yang
dialami.
Baju Tradisional Jepang
Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam yaitu kimono wanita dan kimono pria. Kimono wanita ini masih di bagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah:
Baju Tradisional Jepang
Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam yaitu kimono wanita dan kimono pria. Kimono wanita ini masih di bagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah:
- Kurotomesode: kimono paling formal dan biasanya di pakai wanita yang sudah menikah.
- Irotomesode: kimono yang di pakai oleh wanita dewasa yang sudah menikah atau belum menikah untuk menghadiri acara formal.
- Furisode: adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah.
- Homongi: adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah.
- Iromuji: adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon).
- Tsukesage: Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah.
- Komon: Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah.
- Tsumugi: adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah.
- Yukata: adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon.
Sedangkan kimono pria di bagi menjadi 2 yaitu:
- Kimono formal: yaitu berupa setelan montsuki hitan dengan hakama dan haori.
- Kimono santai atau kinagashi: yaitu kimono yang di pakai sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi.
Hmm.. kita mau kasih tau nih, di Jepang, sandal itu unik lho .
mau tahu kayak apa ? Check It Out! J
1.
Waraji
Waraji
ini adalah sandal dari anyaman tali jerami/batang padi. Jaman dulu, alas kaki
ini merupakan standard lho di Jepang, cuma sekarang ini hanya digunakan oleh
pendeta budha. Biasanya digunakan juga kalau mendaki / perjalanan jauh, atau
kalau ada perayaan aja, kenapa?? makenya ribet gan...
2. Jika Tabi
2. Jika Tabi
Bentuknya
seperti boots ya gan cuma ujungnya terbelah dua - merupakan pemisah jempol dan
jari-jari yang lain. Biasa dipakai pekerja konstruksi, petani, tukang kebun.
Arti jika-tabi sendiri adalah "kaus kaki yang bersentuhan langsung dengan
tanah". cuma hati-hati makenya gan, takutnya kena paku bisa tembus lho...
3.
Geta
Geta itu sendal kayu yang mirip bakiak gan, biasanya terbuat dari kayu kiri /
paulownia. Biasa dipasangkan dengan kimono / yukata, biasa juga dipakai saat
hujan atau salju gan. Nah, yang harus diketahui, bentuk geta untuk pria itu
persegi empat, sedangkan untuk wanita itu oval...
4. Okobo
semacam geta juga gan, tapi dibuat agak tinggi. kenapa? supaya ga mengotori kimono kalau lagi jalan, biasa dipakai oleh maiko / geisha magang, dan sering juga dipakai saat pernikahan oleh pengantin wanita.
5. Zouri
4. Okobo
semacam geta juga gan, tapi dibuat agak tinggi. kenapa? supaya ga mengotori kimono kalau lagi jalan, biasa dipakai oleh maiko / geisha magang, dan sering juga dipakai saat pernikahan oleh pengantin wanita.
5. Zouri
penjelasan
simpelnya? yap sendal jepit, bentuknya agak miring gan, lebih tinggi bagian
belakangnya. Biasa dipakai di acara yang formal (kalau di Indonesia sendal
jepit kan buat ke warung ya gan? oalah). Wanita biasa memakai zouri yang
berwarna merah, sekalian pakai tabi / kaus kaki juga.
segini dulu ane nulisnya. see you next time yaa .semoga bermanfaat...
segini dulu ane nulisnya. see you next time yaa .semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar