Mengapa
proses sosialisasi sangat penting bagi manusia?
Proses
sosialisasi sangat penting bagi manusia karena proses sosialisasi berlangsung
sepanjang hidup dan karena manusia adalah makhluk sosial,makhluk yang tidak
bisa hidup tanpa orang lain,yang sangat membutuhkan teman,membutuhkan
bantuan,membutuhkan keakraban,membutuhkan komunikasi serta membutuhkan
interaksi dengan orang lain,dll.
Melalui
sosialisasi seseorang akan terbentuk kepribadian,pembentukan
kepribadiannya melalui proses sosialisasi yang dilakukan melalui interaksi
sosial, proses sosialisasi yang dilakukan melalui proses pendidikan dan
pengajaran,dll.
Sosialisai sangat penting karena dapat mempererat hubungan antara masyarakatnya,dapat memperoleh
suatu ilmu dari suatu masyarakat tersebut,dapat membentuk suatu kepribadian
yang unik.
Manusia
memerlukan sosialisasi agar potensi-potensi kemanusiaannya berkembang sehingga
menjadi satu pribadi yang utuh dan menjadi anggota masyarakat yang baik.
Dengan
proses sosialisasi setiap orang belajar bagaimana mengkoordinasikan perilakunya
dengan perilaku orang lain dan belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan
lingkungan tertentu sesuai dengan peranan yang disandangnya.
Setiap
orang juga diharapkan menjalankan peranan tertentu dalam kehidupan
bermasyarakat.
Apa
yang akan terjadi apabila seseorang individu kurang bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya?
Apabila
ada seseorang individu kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya maka
seseorang individu tersebut sulit untuk bisa mengenal masyarakat,seseorang
tersebut tidak akan menyatu dengan masyarakat lingkungan sekitar ,sulit untuk
menyesuaikan diri dengan nilai,norma,dan struktur sosial di dalam masyarakat.
Kurang
bersosialisasi dengan masyarakat,kepribadian seseorang sulit terbentuk dan
tidak sejalan dengan tata nilai dan norma yang di jadikan pedoman serta
potensi-potensi yang dimiliki seseorang tidak akan berkembang dengan baik
sehingga tidak akan menjadi satu pribadi yang utuh dan anggota masyarakat yang
baik.
Maka
dari itu kita harus bersosialisasi,contoh sosialisasi :
Mengikuti
pengajian,kerja bakti,mengunjungi anak yatim,memberi bantuan kepada korban
bencana alam,gotong royong.
Faktor
yang mempengaruhi sosiologi
§ Kesiapan atau kemantapan pribadi
Pendidikan yang diberikan kepada anak mensyaratkan bahwa
sosialisasi memerlukan kesiapan dalam menjalani proses tersebut yaitu potensi
manusia untuk belajar dan kemampuan belajar
§ Lingkungan /sarana sosialisasi
Potensi manusia tidak bisa berkembang secara otomatis melainkan
memerlukan lingkungan sosial yang tepat. Pekembangan tersebut dipengaruhi oleh
:interaksi dengan sesama,bahasa,dan cinta/kasih sayang.
Bentuk-bentuk agen/media sosialisasi:
1. Keluarga
Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi:
a. Sosialisasi represif : mengutamakan ketaatan anak kepada orang tuanya.
Contoh : Pak Yanto menginginkan anaknya selalu disiplin dalam hidup. Ia sering memarahi dan bahkan memukul setiap kali anaknya tidak disiplin.
b. Sosialisasi partisipatif/ partisipatoris : mengutamakan adanya partisipasi pada anak.
Contoh : Setiap kali naik kelas, Iwan selalu diberi uang atau hadiah oleh ayahnya.
Dalam pemilihan jurusan, anak berhak untuk menentukan pilihan, orang tua hanya memberikan arahan atau pertimbangan.
2. Sekolah
1. Keluarga
Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi:
a. Sosialisasi represif : mengutamakan ketaatan anak kepada orang tuanya.
Contoh : Pak Yanto menginginkan anaknya selalu disiplin dalam hidup. Ia sering memarahi dan bahkan memukul setiap kali anaknya tidak disiplin.
b. Sosialisasi partisipatif/ partisipatoris : mengutamakan adanya partisipasi pada anak.
Contoh : Setiap kali naik kelas, Iwan selalu diberi uang atau hadiah oleh ayahnya.
Dalam pemilihan jurusan, anak berhak untuk menentukan pilihan, orang tua hanya memberikan arahan atau pertimbangan.
2. Sekolah
Dapat
memperoleh pendidikan dan pengajaran tentang nilai dan norma.
3. Kelompok pergaulan / Teman sepermainan
Contoh sosialisasi yang bersifat otoritatif:
Dalam berinteraksi dengan teman sebaya, seorang anak secara bebas tanpa paksaan dapat menerima ataupun menolak perilaku yang baik sesuai nilai dan norma sosial.
Keterlibatan remaja dalam kasus penggunaan narkoba lebih dominan disebabkan adanya pengaruh sosialisasi dari teman sepermainan.
4. Media massa : cetak atau elektronik.
Contoh pengaruh negatif media elektronik :
Surya yang dulunya rambutya hitam tiba-tiba mengubah warna rambutnya menjadi pirang. Tindakan tersebut dilakukan setelah sering melihat artis idolanya di televisi yang juga berambut pirang.
3. Kelompok pergaulan / Teman sepermainan
Contoh sosialisasi yang bersifat otoritatif:
Dalam berinteraksi dengan teman sebaya, seorang anak secara bebas tanpa paksaan dapat menerima ataupun menolak perilaku yang baik sesuai nilai dan norma sosial.
Keterlibatan remaja dalam kasus penggunaan narkoba lebih dominan disebabkan adanya pengaruh sosialisasi dari teman sepermainan.
4. Media massa : cetak atau elektronik.
Contoh pengaruh negatif media elektronik :
Surya yang dulunya rambutya hitam tiba-tiba mengubah warna rambutnya menjadi pirang. Tindakan tersebut dilakukan setelah sering melihat artis idolanya di televisi yang juga berambut pirang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar